account_circle admin
calendar_month 08 November 2025

Pemeriksaan Kesehatan Haji 2026 Dimulai: Kemenag Sabu Raijua Perkuat Koordinasi Layanan Istithaah

Sabu Raijua, 7 November 2025 — Pemeriksaan kesehatan bagi Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Sabu Raijua untuk penyelenggaraan haji tahun 1447 H/2026 M resmi dimulai pada 10 November dan akan berlangsung hingga 28 November 2025. Pemeriksaan dilakukan setiap Senin hingga Jumat di seluruh puskesmas sesuai domisili jemaah berdasarkan KTP.

Tahapan ini menjadi langkah awal penting dalam memastikan kelayakan fisik jemaah, seiring diberlakukannya standar istithaah kesehatan terbaru oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.

“Istithaah kesehatan ini bukan administrasi pelengkap, tetapi bentuk perlindungan negara terhadap jemaah. Kami ingin memastikan seluruh jemaah yang berangkat benar-benar siap secara fisik,” ujar Mawardi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sabu Raijua, seusai menerima laporan dari Dinas Kesehatan, Jumat (7/11).

Dinas Kesehatan Kabupaten Sabu Raijua telah menerbitkan surat resmi yang memuat alur, jenis pemeriksaan, dan mekanisme rujukan antar fasilitas kesehatan. Pemeriksaan meliputi medis umum, laboratorium lengkap, foto thoraks, serta pemeriksaan penunjang lainnya. Seluruh hasil akan diinput dalam aplikasi Siskohatkes sebagai dasar penentuan kelayakan kesehatan jemaah.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Halim, menjelaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi fokus utama agar pelayanan jemaah berjalan efektif dan tidak membingungkan.

“Kami ingin jemaah tidak kebingungan. Alur pemeriksaan, dokumen yang harus dibawa, dan rujukan lanjutan kami siapkan agar tidak terjadi tumpang tindih,” ujarnya.

Ia menambahkan, jemaah wajib membawa fotokopi KTP dan KK, pas foto 4x6 berlatar putih (3 lembar), bukti setoran awal bank, serta materai. Menurutnya, kelengkapan administrasi menjadi bagian penting dalam mempercepat proses pemeriksaan.

Tahun 2026 menjadi momentum penting penyelenggaraan haji karena adanya pengetatan standar istithaah yang lebih detail, terutama bagi jemaah dengan kondisi medis khusus.

“Pengetatan ini bukan hambatan, melainkan bentuk tanggung jawab bersama untuk memastikan jemaah benar-benar siap menghadapi suhu ekstrem dan mobilitas tinggi di Tanah Suci,” ujar Mawardi.

Ia menegaskan bahwa pemeriksaan lanjutan bukan untuk menggugurkan jemaah, tetapi memastikan kesiapan mereka secara medis dan mental. Pemerintah ingin ibadah haji berjalan aman, sehat, dan bermartabat.

Kemenag Sabu Raijua juga menyiapkan program pendampingan dan edukasi jemaah terkait pola hidup sehat, pengendalian penyakit kronis, serta anjuran bagi wanita usia subur untuk menunda kehamilan sebelum keberangkatan.

“Kami selalu mengingatkan agar jemaah menjaga pola makan, berolahraga ringan, dan rutin memeriksakan kondisi kesehatannya,” kata Halim.

Mawardi menegaskan bahwa seluruh proses pelayanan haji 2026 tetap berjalan normal di tengah masa transisi penyelenggaraan nasional dari Kemenag RI ke Kemenhaj RI.

“Transisi ini tidak boleh mengganggu pelayanan di daerah. Kami pastikan jemaah merasa terlayani sejak awal hingga keberangkatan,” ujarnya.

Menutup keterangannya, ia mengajak seluruh calon jemaah untuk mempersiapkan diri secara optimal.

“Haji bukan perjalanan biasa, tetapi ibadah yang menuntut kesiapan fisik, mental, dan ketulusan. Kami harap seluruh jemaah menjaga kesehatan dan mengikuti arahan petugas,” tutup Mawardi.


Komentar